Thermoforming & Extrusion Inline

Thermoforming & Extrusion Inline

Proses thermoforming secara inline tidaklah sulit….yg diperlukan adalah menghitung kapasitas kedua mesin yg berlainan jenis agar kapasitas satu sama lain seimbang……kedua mesin tersebut juga bisa saling mengimbangi kehandalan yg lain. Kalau tidak maka akan terjadi masalah berkepanjangan yg sangat merugikan.
Keuntungan proses secara inline adalah : Hanya diperlukan satu tenaga skill (Operator) dibantu satu tenaga penyedia bahan PP dan satu tenaga untuk produk jadi……beberapa tenaga packer …Dari sisi mesin sangat mengurangi tenaga listrik ,karena memangkas unit : “pre heating” disisi mesin thermoforming dan menghilangkan “unit rewinder” (penggulung sheet disisi extrusion)….satu lagi kwalitas sheet saat itu juga bisa diperbaiki apabila ditemukan hasil cup jelek.
Beberapa praktisi termoforming selalu memikirkan ,kalau salah satu mesin (extrusion atau thermoforming) mengalami kerusakan maka produktifitas kedua mesin langsung drop itu sisi buruknya. Tapi kalau kita kalkulasi untung dan ruginya system off line dibanding in line secara keseluruhannya maka akan diperoleh banyak keuntungan menggunakan system inline….asal yg digunakan mesin yg benar2 handal.
Sudah terbukti, customer yg merasakan keuntungan system inline dari segi effesiensi tenaga, ruangan dan penggunaan tenaga listrik  pada akhirnya merubah mesin mereka yg memakai metode lama (off line) akhirnya…. extrusion dan thermoformingnya digabungkan menjadi unit yg in line.

2 komentar:

Bagaimana memilih mesin thermoforming ?

Bagaimana memilih mesin thermoforming ?

sumber: http://mochacinojasir.wordpress.com/

Animation of the thermoforming process.
Proses Thermoforming
Mengenai pertanyaan diatas  saran saya cuma satu, “Yang pinter cari duwit”. Maksud pinter cari duwit ini kalau dijabarkan cukup luas….hanya orang yg mengerti tehnik,ngerti bisnis dan ngerti itungan saja yg mampu mengevaluasi bagaimana mesin thermoforming yg pinter cari duwit.
Dengan sudah banyaknya merk mesin thermoforming yg ada di Indonesia cukup mudah mengadakan survey. Anda tinggal cari tahu, menanyakan pada berbagai kalangan yg banyak terlibat di proses thermoforming. Tanyalah pada para operator,forman, kepala tehnik , bagian investasi, sales atau siapa saja yg terlibat di proses produksi PP cup. Jangan terpancang pada satu “brand” tanyalah pada orang yg pernah menangani mesin dengan berbagai “brand”.
Mesin yg bisa mencari duit bukan mesin yg paling murah atau mesin yg paling mahal, menurut saya mesin yg  produktifitasnya paling tinggi,mesin yg paling stabil dalam kurun waktu yg lama dan mesin yg partnya bisa tahan jangka panjang yg bisa diajak mencari duwit. karena dengan down time yg minim maka akan diperoleh produktifitas yg tinggi….tetapi skill orang dibelakangnya juga cukup penting….karena apalah artinya mesin yg kuat dan bagus kalau yg  menangani orang yg tidak paham memaintenance dengan benar.
Investasi tidak bisa dilakukan dengan mencoba berbagai “brand” mesin …karena kalau ini dilakukan maka target untuk mencari mesin yg produktifitasnya paling bagus tidak akan tercapai. Kalau lah anda berduit banyak apakah anda rela investasi menjadi sia2 karena target awal tidak tercapai????
Sekali lagi, sebelum menentukan “brand” yg tepat cari tahulah  pada banyak pihak yg cukup kompeten dibidang ini. jangan mudah percaya pada sales karena yg tahu banyak tentang mesin produksi adalah para customer yg memakai langsung produk tersebut.
Satu hal yg  juga sangat penting…apalah artinya mesin bagus kalau after sales service kurang mendukung ? Team after sales service yg kuat dari supplier akan menjamin kecepatan penangan mesin2 anda kalau ada trouble.

0 komentar:

Banyak Investor Asing Tertarik Tanamkan Modal Di Sektor Air Minum





Banyak Investor Asing Tertarik Tanamkan Modal Di Sektor Air Minum






         Bogor - Banyak investor asing dan pengusaha nasional yang tertarik dan ingin menanamkan modalnya di industri air minum, hal itu karena masih terbuka luasnya peluang di bidang industri air minum dan sanitasi nasional. Namun persoalannya adalah, bagaimana menjamin diberlakukannya tarif air minum yang wajar dan memenuhi nilai keekonomian, sehingga bukan saja mampu menutupi biaya operasional, tetapi investasi yang telah ditanamkan juga dapat kembali dan menghasilkan keuntungan. Menurut Direktur Pengembangan Air Minum (PAM), Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, Ir. Danny Sutjiono ketika menjadi pembicara pada seminar tentang pemenuhan kebutuhan SDM bidang air minum dan sanitasi di Jakarta, Kamis (31/10/2013), selama ini ada pandangan yang salah di tengah-tengah masyarakat tentang kebutuhan air bersih dan air minum. 

    Seminar diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan Indonesia (IATPI) dan dihadiri seratus lebih peserta dari pihak-pihak berkepentingan, praktisi dan mahasiswa fakultas teknik penyehatan lingkungan. “Saya melihat, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa air bersih dan air minum adalah sesuatu yang gratis, yang bisa diperoleh dengan mudah, karena Indonesia memiliki lautan luas, ribuan sungai dan sumber air lainnya,” kata Danny Sutjiono. Menurutnya, paradigma itu harus diubah, sehingga masyarakat mau berlangganan dan membeli air bersih dan air minum dari perusahaan daerah air minum (PDAM) dengan harga yang wajar dan memenuhi nilai keekonomian, sehingga PDAM memperoleh keuntungan untuk menambah modal dan mengembangkan investasi untuk pengembangan bisnis perusahaan. Air untuk diminum, katanya, harus memenuhi aspek kesehatan, aman, terlindungi, tesedia setiap saat dan harga yang wajar. Proses pengambilan dan pengolahan air baku menjadi air bersih yang siap diminum, kemudian pengelolaan, penyediaan dan pengiriman air minum itu ke tengah-tengah masyarakat, menurut Danny Sutjiono, memerlukan biaya yang sangat besar, karena pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama kontraktor harus membangun instalasi pengolahan air minum, membangun kolam penampungan, memasang pipa-pipa distribusi, hidrant dan kran umum. 


      Masyarakat, menurut Direktur PAM itu, harus memahami bahwa membawa air bersih dari laut, dari sungai-sungai dan dari sumber air lainnya, memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga wajar apabila harga air minum harus mampu memenuhi tarif full cost recovery, bisa mengembalikan biaya investasi dan biaya operasional, serta memberikan keuntungan bagi operator pelayanan air minum. “Apabila tarif air minum yang ditetapkan PDAM masih rendah, tidak memenuhi full cost recovery, sehingga tidak bisa mengembalikan biaya operasional perusahaan, maka akan sulit bagi PDAM untuk menjadi sehat, dan sampai kapan pun tidak akan ada investor asing dan pengusaha nasional yang mau menanamkan modalnya dalam usaha pengelolaan, pengolahan dan penyediaan air minum di Indonesia,” kata Danny Sutjiono. Oleh karena itu ia mendorong pemerintah daerah dan direksi PDAM di seluruh Indonesia untuk terus menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa proses penyediaan air minum memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga wajar apabila masyarakat harus membayar tagihan air minum dengan harga yang normal. Air minum yang sehat dan aman, katanya, tidak seharusnya diperoleh secara gratis. PDAM yang menjadi operator pelayanan air minum, bukan lembaga sosial yang membagi-bagikan air minum kepada orang banyak, tetapi merupakan perusahaan yang membutuhkan pengembalian modal dan memperoleh keuntungan agar bisa memberikan pelayanan air minum kepada lebih banyak lagi rakyat. 


        Kebutuhan SDM Pada bagian lain, Danny Sutjiono menjelaskan bahwa kebutuhan sumberdaya manusia di industri bidang penyediaan air minum dan sanitasi sangat banyak, dan sampai saat ini kalangan perguruan tinggi belum berhasil memenuhi kebutuhan yang ada, sementara Balai Pelatihan Air Minum dan Sanitasi milik Kementerian PU di Bekasi dan Surabaya hanya mampu menghasilkan 1.000 lulusan per tahun. “Saat ini akses aman pelayanan air minum baru mencapai 58,05 persen, sedangkan target sesuai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015 adalah 68,87 persen, artinya pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PDAM masih harus menggenjot akses air minum dalam dua tahun terakhir ini sebanyak 10,82 persen, dan itu berarti membutuhkan SDM yang sangat besar, lebih dari 94 ribu orang, dan ini peluang bagi perguruan tinggi yang memiliki fakultas terkait, seperti fakultas teknik penyehatan lingkungan,” katanya. 


     Banyak Investor Asing Tertarik Tanamkan Modal Di Sektor Air Minum Sumber :http://www.ditpam-pu.org Tenaga-tenaga terampil di bidang air minum dan sanitasi itu akan mengisi posisi-posisi di pusat-pusat pelatihan keahlian air minum dan sanitasi di seluruh Indonesia, bidang pengelolaan SPAM perkotaan dan perdesaan yang jumlahnya lebih dari 62 ribu lokasi, dan untuk mengisi posisi staf pelaksana di PDAM-PDAM di seluruh kabupaten/kota, fasilitator dan konsultan air minum dan sanitasi, tidak termasuk di perusahaan-perusahaan asing dan nasional yang bergerak di bidang air minum dan sanitasi. 


     Penyediaan SDM yang berkualitas dan memiliki bidang keilmuan yang terkait sangat sulit untuk dipenuhi perguruan tinggi, karena itu Kementerian PU kemungkinan akan mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk menyiapkan program beasiswa bagi para pemuda di daerahnya untuk mengikuti pendidikan keahlian di bidang air minum dan sanitasi, termasuk teknik penyehatan lingkungan, apakah itu untuk program D3 atau Strata Satu, sehingga kebutuhan SDM bisa dipenuhi. Seminar sehari itu, selain menghadirkan Direktur PAM Danny Sutjiono, juga menampilkan pembicara Ketua Umum IATPI, Budi Yuwono, Direktur Perumahan dan Permukiman, Bappenas, Ir. Nugroho Tri Utomo, dan Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian PU, Ir Djoko Mursito. (ditpam/yss)

0 komentar:

Apa itu PLASTIK ?


Apa itu PLASTIK ?
sumber : wikipedia.org
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding,ekstrusi, dll)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

0 komentar: